Rabu, 12 November 2014

Aku dan Kau

Engkau adalah seekor lumba-luma
Bebas berenang kian kemari
Ke kiri ke kanan keatas kebawah
Kemanapun kau bergerak manusia mengagumimu

 Jujur saja,
Aku merasa kau sangat baik hati
Engkau masih mau berenang diperairan ini bersamaku
Namun terkadang aku tak mengerti akan sikapmu

Engkau mengajakku bahkan memaksaku
Untuk berenang ke permukaan
Sedangkan engkau tahu aku hanyalah seekor gurita
Aku tak mengerti maksudmu

Ya! Aku hanyalah seekor gurita
Gurita yang setiap mata yang memandang akan merasa jijik
Aku tak mengerti maksudmu
Engkau sedang memotivasiku atau menyindir atas keburukanku




Lebih lengkap..

Senin, 13 Oktober 2014

Kerbau dan Jalak

Di sebidak sawah
Tampak se-ekor kerbau yang dihinggapi se-ekor jalak
Sang jalak dan kerbau terlihat mesra....
Membuat cemburu hewan disekitarnya
Sang Kerbau menyediakan lahan
Sang Jalak mengolah lahan
Ohhh.. 
Sungguh elok kutatap hubungan mereka
Sang Jalak memberikan jasa
Sehingga Kerbau bisa merasakan kenyamanan
Sang Kerbau memberikan modal
Sehingga Jalak mampu menghidupi keluarganya





Lebih lengkap..

Jumat, 04 April 2014

Peluang Kejadian Saling Lepas








Dua kejadian dikatakan saling lepas/asing apabila dua
kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama
atau tidak mungkin dipertemukan. Dengan kata lain
kejadian yang satu meniadakan kejadian yang lain.
Contoh
Pada percobaan melempar sebuah dadu satu kali,
kejadian munculnya mata dadu 1 dan kejadian munculnya
mata dadu 3 adalah dua kejadian yang saling lepas,
sebab apabila muncul mata dadu 1 maka mata dadu 3
tidak mungkin muncul, demikian pula sebaliknya.
Dalam notasi himpunan dua kejadian A dan B disebut
saling lepas jika AB=.
Pada contoh diatas misalkan A adalah kejadian
munculnya mata dadu 1 dan B adalah kejadian
munculnya mata dadi 3 maka A = {1} dan B={3} sehingga
AB=, disimpulkan kejadian A dan B saling lepas

P(A or B) = P(A) + P(B)
Misalnya, ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah
P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)
P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10
P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8
Sebuah kartu bisa merah, raja, atau keduanya (yaitu raja merah). Jadi kita harus mengurangi peluang kartu itu adalah raja merah, karena peluang itu sudah termasuk ketika kita menghitung peluang untuk kartu merah dan peluang untuk kartu raja.


Contoh Soal
1.      Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak 1 kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu itu sama dengan 4 atau 5.
Jawab:
Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 4 (1,3; 2,2; 3,1)
P(A) = 3/36 = 1/12
Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 5 (1,4; 2,3; 3,2; 4,1)
P(B) = 4/36 = 1/9
Jadi P(A È B) = P(A) + P(B) = 3/36 + 4/36 = 7/36

2.      Pada percobaan mengocok sebuah kartu remi, misalkan Ingatlah kejadian A adalah muncul kartu berwarna merah dan kejadian B adalah kejadian muncul kartu berwarna hitam. Apakah kejadian A dan B saling lepas?

Pembahasan :

Pada kartu remi terdapat 52 kartu. Banyak kartu merah dan hitam masing-masing 26 kartu. Muncul kartu merah terlepas dari muncul kartu hitam. Jadi, kejadian A dan B saling lepas.


3.      Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keping uang logam, tentukan peluang munculnya:
a. mata dadu < 3 atau angka;
b. mata dadu prima genap atau gambar;

Jawaban :

a. Ruang sampel pelemparan dadu = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.

Misalkan, A = kejadian muncul dadu < 3 sehingga : P(A) = 2/6 = 1/3

Ruang sampel pelemparan satu keping uang logam = {A, G}.

Misalkan, B = kejadian muncul angka sehingga : P(B) = ½
b. A = kejadian muncul mata dadu prima genap sehingga : P(A) = 1/6

B = kejadian muncul gambar sehingga P(B) = ½.

4.      Dua puluh buah kartu diberi nomor 1 sampai 20. Kemudian, dikocok dan diambil secara acak. Tentukanlah peluang dari:

a. kartu yang terambil nomor bilangan genap atau nomor 6;
b. kartu yang terambil nomor bilangan ganjil atau nomor 15;

Penyelesaian :

a. • Peluang terambil kartu nomor bilangan genap adalah P(genap) = 10/20.

• Peluang terambil kartu nomor bilangan kelipatan 6 adalah :

P(kelipatan 6) = 3/20.

Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan genap atau nomor bilangan kelipatan 6 adalah :

P(genap atau kelipatan 6) = P(genap) + P(kelipatan 6) = (10/20) + (3/20) = 13/20

b. • Peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil adalah :

P(ganjil) = 10/20.

• Peluang terambil kartu nomor 15 adalah P(15) = 1/20.

Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil atau nomor 15 adalah :

P(ganjil atau 15) = P(ganjil) + P(15) = (10/20) + (3/20) = 13/20.


5.      Suatu kelas terdiri atas 40 siswa, 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan 9 siswa gemar matematika dan IPA. Peluang seorang tidak gemar matematika maupun IPA adalah ....

Jawaban :

n(S) = 40; n(M) = 25; n(I) = 21;
n(M  I) = 9
n(M  I) = n(M) + n(I) – n(M  I)
= 25 + 21 – 9 = 37




6.      ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah
Jawab :
P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)
P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10
P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8
7.      Sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang munculnya bilangan ≤ 2 atau ≥ 4?
Jawab :


8.     Sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang munculnya
bilangan £ 2 atau ³ 5 ?
Jawab :
A = kejadian munculnya bil. £ 2 Þ P(A) = 2/6
B = kejadian munculnya bil. ³ 5 Þ P(B) = 2/6
Maka P(A È B) = 2/6 + 2/6 = 4/6 = 2/3
9.       Sebuah dadu besisi enam dilempar satu kali. Berapa peluang kejadian munculnya mata dadu  3 atau mata dadu .
Penyelesaian:
A adalah kejadian munculnya mata dadu ≤ 3, maka A = {1, 2, 3} dan
B adalah kejadian munculnya mata dadu > 4, maka B = {5, 6} dan
Karena A dan B tidak mempunyai anggota yang sama, maka A dan B merupakan kejadian yang saling lepas, sehingga


Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu  atau mata dadu angka  adalah

10.  Pada pelemparan sebuah dada merah (m) dan sebuah dadu putih (p). Peluang munculnya mata dadu berjumlah 6 atau 10 adalah?
Maka: S={(1,1), (1,2), .....,(1,6), (2,1),(2,2),.....(6,6)}
         n(S) - (6)2 = 36
A : Kejadian muncul m + p = 6 ® {(1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (5,1)}
     n(A) = 5
B : Kejadian muncul m + p = 10 ® {(4,6), (5,5), (6,4)}
     n(B) = 3
P(A) = 5/36        P(B) = 3/36
AUB :Kejadian muncul m + p = 6 atau m + p = 10 ®
       { (1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (4,6) (5,1) (5,5) (6,4) }
       n(AUB) = 8
P(AUB) = 8/36 = P(A) + P(B)











Lebih lengkap..