Jumat, 04 April 2014

Peluang Kejadian Saling Lepas








Dua kejadian dikatakan saling lepas/asing apabila dua
kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama
atau tidak mungkin dipertemukan. Dengan kata lain
kejadian yang satu meniadakan kejadian yang lain.
Contoh
Pada percobaan melempar sebuah dadu satu kali,
kejadian munculnya mata dadu 1 dan kejadian munculnya
mata dadu 3 adalah dua kejadian yang saling lepas,
sebab apabila muncul mata dadu 1 maka mata dadu 3
tidak mungkin muncul, demikian pula sebaliknya.
Dalam notasi himpunan dua kejadian A dan B disebut
saling lepas jika AB=.
Pada contoh diatas misalkan A adalah kejadian
munculnya mata dadu 1 dan B adalah kejadian
munculnya mata dadi 3 maka A = {1} dan B={3} sehingga
AB=, disimpulkan kejadian A dan B saling lepas

P(A or B) = P(A) + P(B)
Misalnya, ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah
P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)
P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10
P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8
Sebuah kartu bisa merah, raja, atau keduanya (yaitu raja merah). Jadi kita harus mengurangi peluang kartu itu adalah raja merah, karena peluang itu sudah termasuk ketika kita menghitung peluang untuk kartu merah dan peluang untuk kartu raja.


Contoh Soal
1.      Dua buah dadu dilempar bersamaan sebanyak 1 kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu itu sama dengan 4 atau 5.
Jawab:
Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 4 (1,3; 2,2; 3,1)
P(A) = 3/36 = 1/12
Kejadian munculnya jumlah angka kedua dadu = 5 (1,4; 2,3; 3,2; 4,1)
P(B) = 4/36 = 1/9
Jadi P(A È B) = P(A) + P(B) = 3/36 + 4/36 = 7/36

2.      Pada percobaan mengocok sebuah kartu remi, misalkan Ingatlah kejadian A adalah muncul kartu berwarna merah dan kejadian B adalah kejadian muncul kartu berwarna hitam. Apakah kejadian A dan B saling lepas?

Pembahasan :

Pada kartu remi terdapat 52 kartu. Banyak kartu merah dan hitam masing-masing 26 kartu. Muncul kartu merah terlepas dari muncul kartu hitam. Jadi, kejadian A dan B saling lepas.


3.      Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keping uang logam, tentukan peluang munculnya:
a. mata dadu < 3 atau angka;
b. mata dadu prima genap atau gambar;

Jawaban :

a. Ruang sampel pelemparan dadu = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.

Misalkan, A = kejadian muncul dadu < 3 sehingga : P(A) = 2/6 = 1/3

Ruang sampel pelemparan satu keping uang logam = {A, G}.

Misalkan, B = kejadian muncul angka sehingga : P(B) = ½
b. A = kejadian muncul mata dadu prima genap sehingga : P(A) = 1/6

B = kejadian muncul gambar sehingga P(B) = ½.

4.      Dua puluh buah kartu diberi nomor 1 sampai 20. Kemudian, dikocok dan diambil secara acak. Tentukanlah peluang dari:

a. kartu yang terambil nomor bilangan genap atau nomor 6;
b. kartu yang terambil nomor bilangan ganjil atau nomor 15;

Penyelesaian :

a. • Peluang terambil kartu nomor bilangan genap adalah P(genap) = 10/20.

• Peluang terambil kartu nomor bilangan kelipatan 6 adalah :

P(kelipatan 6) = 3/20.

Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan genap atau nomor bilangan kelipatan 6 adalah :

P(genap atau kelipatan 6) = P(genap) + P(kelipatan 6) = (10/20) + (3/20) = 13/20

b. • Peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil adalah :

P(ganjil) = 10/20.

• Peluang terambil kartu nomor 15 adalah P(15) = 1/20.

Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil atau nomor 15 adalah :

P(ganjil atau 15) = P(ganjil) + P(15) = (10/20) + (3/20) = 13/20.


5.      Suatu kelas terdiri atas 40 siswa, 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar IPA, dan 9 siswa gemar matematika dan IPA. Peluang seorang tidak gemar matematika maupun IPA adalah ....

Jawaban :

n(S) = 40; n(M) = 25; n(I) = 21;
n(M  I) = 9
n(M  I) = n(M) + n(I) – n(M  I)
= 25 + 21 – 9 = 37




6.      ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah
Jawab :
P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)
P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10
P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8
7.      Sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang munculnya bilangan ≤ 2 atau ≥ 4?
Jawab :


8.     Sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang munculnya
bilangan £ 2 atau ³ 5 ?
Jawab :
A = kejadian munculnya bil. £ 2 Þ P(A) = 2/6
B = kejadian munculnya bil. ³ 5 Þ P(B) = 2/6
Maka P(A È B) = 2/6 + 2/6 = 4/6 = 2/3
9.       Sebuah dadu besisi enam dilempar satu kali. Berapa peluang kejadian munculnya mata dadu  3 atau mata dadu .
Penyelesaian:
A adalah kejadian munculnya mata dadu ≤ 3, maka A = {1, 2, 3} dan
B adalah kejadian munculnya mata dadu > 4, maka B = {5, 6} dan
Karena A dan B tidak mempunyai anggota yang sama, maka A dan B merupakan kejadian yang saling lepas, sehingga


Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu  atau mata dadu angka  adalah

10.  Pada pelemparan sebuah dada merah (m) dan sebuah dadu putih (p). Peluang munculnya mata dadu berjumlah 6 atau 10 adalah?
Maka: S={(1,1), (1,2), .....,(1,6), (2,1),(2,2),.....(6,6)}
         n(S) - (6)2 = 36
A : Kejadian muncul m + p = 6 ® {(1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (5,1)}
     n(A) = 5
B : Kejadian muncul m + p = 10 ® {(4,6), (5,5), (6,4)}
     n(B) = 3
P(A) = 5/36        P(B) = 3/36
AUB :Kejadian muncul m + p = 6 atau m + p = 10 ®
       { (1,5) (2,4) (3,3) (4,2) (4,6) (5,1) (5,5) (6,4) }
       n(AUB) = 8
P(AUB) = 8/36 = P(A) + P(B)











Lebih lengkap..

Ketik SMA



                Di SMA Sentosa tampak 2 sosok siswa yang sibuk membaca materi untuk ulangan hari ini. Sebut saja nama mereka Ben dan Tol
Ben: Tol…. Kamu pelajari materi di hal 26 ya?
Tol: Kok gitu Ben?
Ben: Hehe iyaa, soalnya aku gak ngerti, entar aku pelajari sisanya. Kita saling ngasi tau
Tol: Ohh okee deh
                Tampak 2 sisiwa lain mendekati mereka. Mereka adalah Tiyo dan Burik, mereka adalah anak nakal yang senang mengerjai orang lain
Tiyo: Rik… coba kau liat, ini anak rajin-rajin sekali belajar. Hahaha
Burik: Benar kau yo, sebaiknya kita ganggu saja mereka
Tiyo: Setuju aku rik. Ayo
(Bel berbunyi)
Tiyo: Ah sialan, cepat sekali bel ini berbunyi, kita belum sempat mengerjai mereka
Burik: Iya….. kalau begitu, entar pas mengaso saja kita kerjai mereka. Gimana kau setuju tidak?
Tiyo: Ah kau memang teman ku yang pintar rik. Ya sudah, entar mengaso kita kerjai mereka. Hahaha
                Pada saat mengaso, seperti biasa Ben dan Tol duduk dibawah pohon beringin yang rindang.
Ben: hufft, untung saja tadi kita berhasil menjawab ulangannya ya tol
Tol: Hahaha, iyaa makasi ya, tadi kamu dah bantuin aku
Ben: Ah santai saja, kita kan teman.
                Dari kejauhan datang Tiyo dan Burik
Tiyo: Ah liat, itu target kita
Burik: Benar yo, tapi gimana kita ngerjainnya?
Tiyo: Kita senggol saja es mereka agar jatuh.
Burik: Okee lah kalo begitu
……
Tiyo: Upss, maaf aku gak sengaja menjatuhkan es kau
Ben: Oh iya, gak apa kok.
Tol: Ha? Gak sengaja kamu bilang? Sudah jelas-jelas kamu sengaja
Ben: Sudahlah Tol biarkan saja. Entar aku beli lagi
Burik: Hahaha, benar yang dikatakan teman kau itu, memangnya kau berani melawan kami ha?
Tol: Huh siapa takut??
Tiyo: Biadab, berani sekali kau melawan kami!! Kau itu Cuma kutu buku sialan, jangan macam-macam kau
Ben: Tiyo, kata-katamu kasar sekali, tidakkah kau ingat kata pak guru, kita dilarang bicara kasar dekat pohon ini?? Ini pohon angker yo
Tiyo: Ha??kau pikir aku takut sama pohon ini!! Mana kasi tunjuk penunggu pohon ini biar kuhajar dia Hahaha. Dasar bocah hari begini kau masi percaya begituan. Benar kan rik?
Burik: (diam)….
Tiyo: Rik?? Hoi burik, napa kau?
Burik: panas!! Arghhh panas!!! Berani sekali kau menantangku bocah sialan!!! Arghhh!!!
                Melihat temannya kerasukan Tiyo lari tunggang langgang, sementara Ben dan Tol sudah terbujur kaku karna sangat ketakutan, mereka tidak berani bergerak.
Burik: (Berbicara tidak jelas, seperti berkomat kamit, lalu pingsan)
Ben: Rik… rik sadar rik
Tol: Ben sebaiknya kita bawa dia ke UKS, ayo bantu aku
Ben: Baik.
UKS….
Burik: Ah, apa yang terjadi padaku?
Ben: Tadi kau pingsan setelah kerasukan Rik
Burik: Dimana Tiyo?
Tol: Ia pergi meninggalkan kau, setelah kau kerasukan
Burik: Lalu siapa yang membawaku kesini, apakah kalian?
Ben: Iya rik, kami yang melakukannya.
Burik: ohh trimakasi…. Ohya maafkan aku, yang selama ini mengerjai kalian ya, ternyata kalian adalah teman-temanku yang setia, tidak seperti Tiyo yang meninggalkanku saat aku kesulitan.
Ben&Tol: Hahaha, gak apa kok
                Semenjak saat itu Ben,Tol dan Burik menjadi sahabat. Keesokan harinya Tiyo yang merasa dikhianati Burik berniat untuk balas dendam. Ia pun duduk dibawah sebuah pohon sambil memikirkan rencana untuk balas dendam. Tampak sosok arwah negatif di pohon itu, tertarik untuk menempel pada Tiyo, karena ia berpikiran tidak baik.
Tiyo: Sialan kau Burik, tega sekali kau meninggalkan aku. Baiklah jika itu keputusanmu , baiklah aku akan membalasmu. Tapi gimana caranya ya??
Suara Misterius: Kenapa kau tidak mendorong dia saat akan menyebrang saja?
Tiyo: Suara sapa itu? Ah tapi usul suara itu bagus juga. Tapi itu terlalu sadis.
Suara Misterius: Bagaimana kalau kau hajar saja mukanya, sepuasmu?
Tiyo: Ah tidak bisa, aku takut dipanggil ke BK
Suara Misterius: Kalau begitu, napa kau tidak kunci dia saja dikamar mandi?
Tiyo: Boleh juga. Hehehe
                Semenjak itu, Tiyo sering terlihat berbicara, dan tertawa sendiri. Layaknya orang gila. Hingga suatu hari, Ben, Tol dan Burik yang melihat kelakuan aneh temannya itu, berusaha menanyakan apa yang terjadi padanya. Mereka pun menghampiri Tiyo yang duduk sendiri dibawah pohon.
Burik: Yo.. apa kabar?
Tiyo: Ha? Untuk apa si pengkhianat dating kesini. Apa kau telah bosan dengan teman barumu??
Burik: Tidak Yo, aku kesini karna prihatin terhadap kelakuanmu akir-akir ini.
Tiyo: Memangnya aku kenapa sialan!!???
Ben: Kau sering bicara sendiri yo, seperti…..seperti……
Tiyo: Seperti apa!? Orang gila!!??
Tol: Benar  yo, maap kau memang tampak seperti orang gila.
(Bel pulang berbunyi)
Tiyo: aku?? Orang gila?? Hahahaha, kalian yang gila sialan, minggir aku mau pulang!!
                Diperjalanan mengambil tas, Tiyo berpikir bahwa yang dikatakan temannya memang benar
Suara Misterius: Hahaha, dasar bodoh jangan kau termakan omongan mereka!!
Tiyo: Tapi… mereka benar, aku sering bicara sendiri, seperti sekarang. Siapa kau sebenarnya???
Suara Misterius: Aku?? Aku adalah penunggu pohon beringin itu… Hahaha
Tiyo: Kau pikir, kau bisa membohongi ku!? Pergi kau sialan!!! Aku tidak percaya ada hantu!!!
Suara Misterius: Hahaha, aku tidak akan pergi bocah bodoh
Tiyo: Diam!!!
                Tiyo pun segera berlari berusaha menjauh dari suara itu. Hingga ia sampai dijalan raya, dan berpapasan dengan Ben, Tol dan Burik yang akan menyebrang
Burik: Tiyo berhenti!!
Ben&Tol: Tiyo awas!!!
                Tiyo tidak mendengar omongan mereka, ia terus berlari hingga akhirnya ia tertabrak sebuah truk puso. Kepala Tiyo pun terbelah, dan ususnya berceceran. Ben, Tol dan Burik berusah membangunkannya, namun apa daya Tiyo telah mereggang nyawa. Sejak saat itu, masyarakat disana sering melihat penampakan siswa dengan kepala terbelah dan usus yang menggantung



                                                                               

Lebih lengkap..